Saturday, January 8, 2011

3 Teknik Merapatkan Vagina

Setiap wanita dalam hidupnya akan mengalami masalah dengan vagina yang menjadi longgar. Penyebab utamanya adalah proses melahirkan dan penuaan (usia). Bisakah vagina yang sudah longgar dirapatkan kembali?

Melahirkan, usia dan terlalu sering berhubungan seksual adalah faktor utama yang bisa melonggarkan vagina wanita. Namun karena sifatnya yang elastis, vagina wanita bisa kembali dirapatkan dengan metode-metode tertentu.


Seorang wanita dengan vagina longgar cenderung mengalami masalah libido rendah, hal ini karena kurang rasa penetrasi akibat vagina longgar dan dapat menyebabkan masalah pada hubungan seks.

Kondisi tersebut juga membuat wanita lebih mungkin mengalami inkontinensia (ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar atau kecil) dan vagina berbau.

Di masa lalu, metode bedah atau operasi dinilai cukup efektif dan cepat untuk merapatkan dan mengencangkan kembali vagina yang sudah longgar. Namun, metode ini harus mengeluarkan uang yang cukup banyak, sehingga tak banyak wanita bisa melakukannya.

Namun sebenarnya tak perlu membuang banyak uang untuk merapatkan vagina. Latihan dan herbal tertentu bisa membantu mengembalikan otot vagina kembali rapat.

Dilansir Selfgrowth, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merapatkan vagina yang longgar:

1. Latihan Kegel
Latihan vagina terkenal yang dapat membantu memperkuat otot-otot vagina adalah latihan Kegel. Senam kegel berguna untuk melatih otot dasar panggul atau disebut dengan pubococcygeus (PC). Otot-otot yang bergerak adalah organ dalam panggul yaitu rahim, kantong kemih, dan usus.

Teknik senam Kegel yang mudah dilakukan caranya adalah kontraksikan otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.

Latihan ini tergolong mudah karena bisa dilakukan kapan saja dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Latihan bisa dilakukan di kursi kerja, sambil duduk, sambil berjalan, sambil berdiri, atau berbaring.

Latihan ini tidak hanya membantu memulihkan elastisitas vagina, tetapi juga meningkatkan aliran darah ke daerah vagina. Hal ini sangat efektif dalam meningkatkan libido pada wanita. Bukan hanya ini, juga dapat mempercepat membangkitkan dan meningkatkan respons terhadap rangsangan seksual.

2. Gel vagina berbahan alami
Gel pelumas vagina dengan bahan alami yang mengandung ekstrak ginseng, oak, Hamamelis atau ekstrak tanaman Pureria Mirifica. Tanaman Pureria Mirifica yang kaya akan fitoestrogen tidak hanya memastikan pengetatan vagina, tetapi juga merupakan anti-aging yang cukup baik.

3. 'Kerucut vagina' (vaginal cone)
Obat lain yang menggunakan otot untuk mengencangkan vagina adalah vaginal cone. Vaginal cone berbentuk seperti tampon dengan berat yang bervariasi.

Cara menggunakan adalah dengan memasukkan kerucut kecil ke dalam vagina dan meremasnya dengan menggunakan otot-otot vagina. Lakukan ini beberapa kali sehari sedikitnya 15 menit. Metode ini perlahan-lahan akan membantu mengencangkan otot vagina.

>>Baca Selengkapnya ...

4 Macam Tipe Orgasme

Ada empat macam tipe orgasme yang dikenali, yaitu:

1. Orgasme klitoral
Di masa lalu, kita tidak tahu bahwa wanita butuh stimulasi klitoris agar mencapai orgasme. Sekarang, rangsangan atas organ ini sering kali digunakan agar wanita mencapai orgasme.


2. Orgasme vaginal
Tipe ini melibatkan area yang disebut G-spot dan bagian-bagian sensitif lainnya yang berada di dalam vagina. Orgasme ini sangat berbeda dan secara fisik bisa terasa makin intens tergantung kemampuan pasangan memainkan perannya. Tapi yang jelas, saat Anda mencapainya, energi Anda bukannya menurun, malahan meningkat.

3. Orgasme multipel
Saat satu ronde hubungan seksual berlangsung Anda mendapatkan dan merasai puncak-puncak kenikmatan (orgasme) beberapa kali seperti untaian mutiara yang berjejer, itulah yang disebut multipel orgasme.

4. Orgasme seluruh tubuh
Memang sangat jarang dialami sebagian besar wanita. Bukan karena sulit dicapai. Dengan latihan yang tepat, wanita, bahkan pria, dapat merasakannya.

>>Baca Selengkapnya ...

Ciri-Ciri Orgasme

Para wanita telah menjelaskan bahwa sensasi orgasme dimulai dengan perasaan tegang, lalu diikuti dengan cepat oleh perasaan nikmat yang biasanya mulai di klitoris dan menyebar ke pinggul. Alat-alat kelamin seringkali digambarkan menjadi hangat, seperti disetrum atau geli, dan sensasi fisik ini biasanya menyebar melalui beberapa bagian dari tubuh. Kebanyakan wanita juga merasakan kontraksi otot di vagina atau pinggul bawah mereka, sering disebut sebagai 'denyut pinggul'.


Perasaan subyektif orgasme pada pria telah dilukiskan cukup konsisten sebagai diawali dengan sensasi kehangatan atau tekanan mendalam yang berhubungan dengan 'ejakulasi tak terhindarkan', tahap dimana ejakulasi tak bisa dihentikan. Itu lalu dirasakan sebagai kontraksi nikmat yang tajam dan kuat, yang melibatkan otot pubokoksigeus, sfinkter anal, rektum, perineum dan kemaluan. Beberapa pria melukiskan bagian ini sebagai sensasi pemompa. Akhirnya, aliran hangat cairan atau sensasi 'penembakan' menggambarkan proses sebenarnya aliran semen (cairan sperma) melalui uretra (saluran kencing dalam kemaluan selama ejakulasi). Penting untuk diketahui bahwa orgasme dan ejakulasi bukan merupakan kesatuan di peristiwa yang sama. Walau mereka biasanya terjadi bersamaan, seorang pria dapat mencapai orgasme tanpa berejakulasi.

Perbedaan utama antara fase orgasmik wanita dan pria adalah jauh lebih banyak wanita daripada pria yang memiliki kemampuan fisik untuk mencapai satu atau lebih orgasme tambahan dalam waktu singkat tanpa jatuh di bawah tingkat kenaikan gairah seksual. Mengalami orgasme berulang tergantung pada rangsangan dan minat seksual berkelanjutan. Karena semuanya ini tidak terjadi setiap kali bagi kebanyakan wanita, orgasme berulang tidak terjadi pada setiap hubungan seksual. Di sisi lain, saat berlangsungnya ejakulasi, pria memasuki tahap pemulihan yang disebut periode refraktori (pembelokan/pembubaran). Selama waktu ini, orgasme atau ejakulasi lebih lanjut secara fisik tidak mungkin. Namun, beberapa pria bisa belajar mendapat orgasme tanpa berejakulasi, dengan begitu menjadikannya mungkin untuk mengalami orgasme berulang.

>>Baca Selengkapnya ...